当前位置:
no togel hari ini hongkong martabetoto: Mematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenis
时间:2024-11-15 18:53:37 出处:slot gacor阅读(143)
Artikel
Mematangkan ikhtiar untuk menempa generasi muda tenis
- Oleh Nadia Putri Rahmani
- Selasa,no togel hari ini hongkong martabetoto 17 September 2024 21:46 WIB
Kontingen dari berbagai provinsi yang berpartisipasi berlomba-lomba menurunkan pemain terbaik mereka, mulai dari rentang usia muda 17 tahun hingga 34 tahun. Dalam satu tim untuk nomor beregu itulah para petenis tiap kontingen bersatu untuk menyumbangkan skor.
Salah satunya adalah tim tenis tuan rumah Aceh yang terdiri atas barisan petenis putri Cylova Zuleyka Hukmasabiyya, Dina Novrianti, Nadya Aulia, dan Ananda Putri Kurniani, serta petenis putra Muhammad Gunawan Trimuswantara, Hafiz Muhammad, Muhammad Zaid Aulia, dan Irfandi Hendrawan.
Beberapa punggawa yang membela Aceh itu masih berusia muda dan baru menjalani PON pertama mereka. Zaid misalnya, dalam usianya yang baru berusia 17 tahun itu, ia sudah dipercaya oleh pelatih Aceh untuk menyumbangkan skor set. Selain Zaid, ada pula Gunawan Trimuswantara yang baru berusia 21 tahun. Dibandingkan Zaid, Gunawan telah mencatatkan namanya di beberapa pertandingan internasional.
Hal ini berbeda dengan tim Jawa Timur yang menurunkan petenis-petenis terbaik Indonesia yang sudah banyak malang melintang di turnamen nasional maupun internasional.
Pada petenis putri, Jatim diperkuat oleh Beatrice Gumulya, Janice Tjen, Jessy Priskilla Rompies, dan Aldila Sutjadi. Sedangkan pada petenis putra, Jatim diperkuat oleh Susanto bersaudara, David Agung dan Anthony, serta Muhammad Rifqi Fitriadi, dan Christopher Benjamin Rungkat.
Skuad tenis Jatim tak ubahnya "dream team" yang memiliki segudang pengalaman. Mereka seolah sudah hafal segala macam gerakan perlawanan yang akan diberikan musuhnya.
Tentu itu berbeda dengan pemain muda yang baru mengikuti beberapa turnamen. Musuh yang mereka hadapi masih dalam skala yang terbatas. Terlebih, beberapa petenis ada yang baru mengikuti ajang pertandingan olahraga nasional empat tahunan ini. Mereka baru mencicipi lapangan baru, pengalaman baru, dan tentunya, lawan baru.
Adanya fenomena disparitas kemampuan antara satu kontingen dengan kontingen lainnya ini pun memunculkan satu pertanyaan: Bisakah para petenis muda yang bertanding pada PON kali ini memiliki kemampuan yang sama mumpuninya dengan petenis senior dalam PON berikutnya?
Baca juga: Tenis - Jatim tanpa hambatan kawinkan medali emas beregu putra-putri
Baca juga: Christo dapat dukungan penuh dari Jatim untuk tanding di luar negeri123Tampilkan Semua
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
分享到:
上一篇:Godzilla vs. Kong mulai manjakan pengemar PUBG Mobile
下一篇:Influencer esports Indonesia berburu dukungan masuk tim Ultimate
温馨提示:以上内容和图片整理于网络,仅供参考,希望对您有帮助!如有侵权行为请联系删除!
猜你喜欢
- "PUBG: New State" lampaui 5 juta prapendaftaran
- 40.000 orang telah mendaftar ekshibisi esport PON XX Papua
- Pendaftaran PUBG Mobile untuk PON XX Papua 2021 resmi dibuka
- Lima provinsi lolos babak utama cabor esport eFootball PES PON Papua
- Alter Ego kembali sapu bersih, EVOS Legends tunjukkan taring
- Pendaftar PUBG Mobile PON Papua tembus empat ribuan tim
- Turnamen Oxtrade Season 2 pertandingkan Free Fire hingga DOTA 2
- Pendaftaran PUBG Mobile untuk PON XX Papua 2021 resmi dibuka
- Kejuaraan dunia Mobile Legends mulai hari ini, Indonesia tanding besok